TEMPO.CO, Jakarta - Tema hak asasi manusia (HAM) dan terorisme dalam debat pilpres tadi malam, 17 Januari 2019 memancing banyak komentar negatif dari pengguna media sosial, terhadap dua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Komentar negatif lebih banyak disampaikan warganet terhadap calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno ketimbang pesaingnya, Jokowi - Ma’ruf Amin.
Komentar negatif dituai Prabowo – Sandiaga sebanyak 29 persen dari pengguna media sosial dan 21 persen sentimen negatif untuk Jokowi - Ma’ruf Amin. Warganet membahas isu penculikan aktivis pada 1998 yang diduga dilakukan oleh Prabowo.
Baca: Debat Capres Perdana, Ini Pernyataan Penutup ...
“Mereka menyinggung masalah kenaikan gaji aparat penegak hukum yang dinilai bisa memperbaiki penegakan hukum.” Founder of PoliticaWave, Yose Rizal menyampaikannya dalam rilis pada Jumat, 18 Januari 2019.
Politicawave, sarana pemantau percakapan media sosial tentang isu politik nasional maupun regional itu mencatat warganet menyoroti Ma’ruf yang jawabannya dinilai kurang memuaskan tentang paham radikalisme. “Netizen juga mengkritik pernyataan Jokowi soal aparat dibekali pemahaman HAM,” kata Yose.
Baca: Debat Capres, Prabowo Lupa Sandiaga Bukan ...
Meski begitu, pasangan capres-cawapres Prabowo - Sandiaga memperoleh respon baik ketika berjanji menjadikan pendidikan sebagai aspek penting untuk menanggulangi aksi terorisme. Prabowo juga menyampaikan komitmennya terhadap lembaga pendidikan madrasah dan pesantren.
“Manakala kita memerintah, kita akan benar-benar investasi besar-besaran dalam pendidikan, dalam kesehatan, untuk membantu rakyat yang paling miskin. Kita akan bantu pesantren-pesantren, madrasah-madrasah," kata Prabowo.
Simak: Timses Jokowi Catat Tiga Blunder Prabowo ...
Prabowo juga berjanji meningkatkan kapasitas dan kualitas hidup para guru. "Guru-guru harus kita perbaiki kapasitasnya, kualitas hidupnya, dengan demikian mereka yang akan bisa mempengaruhi pendidikan, pengajaran, pembangunan iklim yang terbaik," ucap Prabowo.
Pernyataan Prabowo tentang kurangnya pendapatan para aparatur sipil negara (ASN) disanggah calon presiden Joko Widodo dalam debat pilpres perdana itu. Ia mengklaim gaji ASN sudah cukup. Apalagi ASN juga diberikan tunjangan dengan disesuaikan dengan kinerja personal.